• UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • English
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada Tim Sel Punca (Stem Cell)
FKKMK Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Kegiatan
    • Penelitian
  • Artikel
  • Tentang Kami
    • Kontak
  • Beranda
  • 2023
Arsip:

2023

Research: Effectiveness and safety of normoxic allogenic umbilical cord mesenchymal stem cells administered as adjunctive treatment in patients with severe COVID-19

Penelitian Jumat, 15 September 2023

Tim Sel Punca (Stem Cell) FK-KMK UGM dan RSUP Dr. Sardjito, bekerjasama dengan RSUP Dr. Moewardi Solo dan RSUP Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2020–2021 lalu telah melaksanakan uji klinis terapi sel punca terhadap penyakit Covid-19. Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Scientific Report oleh Nature pada bulan Agustus 2023.

Berikut ini adalah abstrak dari artikel penelitian tersebut:

Inflammatory response in COVID-19 contributes greatly to disease severity. Mesenchymal Stem Cells (MSCs) have the potential to alleviate inflammation and reduce mortality and length of stay in COVID-19 patients. We investigated the safety and effectiveness of normoxic-allogenic umbilical cord (NA-UC)-MSCs as an adjunctive treatment in severe COVID-19 patients. A double-blind, multicentric, randomized, placebo-controlled trial involving severe COVID-19 patients was performed from January to June 2021 in three major hospitals across Java, Indonesia. Eligible participants (n = 42) were randomly assigned to two groups (1:1), namely the intervention (n = 21) and control (n = 21) groups. UC-MSCs dose was 1 × 106 /kg body weight on day D0, D3, and D6. The primary outcome was the duration of hospitalization. Meanwhile, the secondary outcomes were radiographical progression (Brixia score), respiratory and oxygenation parameters, and inflammatory markers, in addition to the safety profile of NA-UC-MSCs. NA-UC-MSCs administration did not affect the length of hospital stay of severe COVID-19 patients, nor did it improve the Brixia score or mMRC dyspnoea scale better than placebo. Nevertheless, NA-UC-MSCs led to a better recuperation in oxygenation index (120.80 ± 72.70 baseline vs. 309.63 ± 319.30 D + 22, p = 0.038) and oxygen saturation (97.24 ± 4.10% vs. 96.19 ± 3.75% in placebo, p = 0.028). Additionally, compared to the placebo group, the treatment group had a significantly smaller increase in PCT level at D + 22 (1.43 vs. 12.76, p = 0.011). No adverse effects, including serious ones, were recorded until D + 91. NA-UC-MSCs therapy is a very safe adjunct for COVID-19 patients. It improves the oxygenation profile and carries potential to suppress inflammation. read more

Mengenal Berbagai Jenis Sel Punca

Artikel Kamis, 15 Juni 2023

Sel punca adalah sel yang belum terdiferensiasi, artinya sel ini dapat berubah menjadi sel yang spesifik seperti sel jantung, sel darah, dan sel tulang. Sel punca berasal dari dua sumber utama yaitu jaringan orang dewasa dan embrio. Para peneliti juga telah mengembangkan berbagai teknik untuk dapat mem-program sel punca untuk berubah menjadi sel lain. Secara umum sumber sel punca dapat dibagi menjadi dua yaitu sel punca dewasa dan sel punca embrionik.

Sel Punca Dewasa

Orang dewasa memiliki sel punca dalam tubuhnya. Sel punca ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tubuh. Sel punca dewasa berada pada keadaan yang tidak spesifik, jadi mereka belum berubah menjadi sel yang khusus. Namun sel punca dewasa memiliki sifat yang lebih terspesialisasi dibandingkan sel punca embrionik. Sel punca dewasa berada pada keadaan ini sampai mereka berubah menjadi sel khusus seperti usus, sumsum tulang, dan sel yang lain. read more

Potensi Terapi Sel Punca (Stem Cell) pada Kaki Diabetes

Artikel Selasa, 9 Mei 2023

Prevalensi Diabetes Melitus (DM) terus meningkat dari waktu ke waktu akibat meningkatnya populasi dunia dan perubahan pada gaya hidup dan pola konsumsi makanan. Pada tahun 2017 diperkirakan sekitar 425 juta penduduk dunia menderita DM dan diramalkan akan mencapai 629 juta penduduk pada tahun 2045. Salah satu komplikasi dari DM adalah kaki diabetes/diabetic foot. Sekitar 2% dari seluruh penderita diabetes akan menderita kaki diabetes yang menyebabkan beban anggaran kesehatan yang besar. Kaki diabetes juga banyak dikaitkan dengan berbagai morbiditas dan mortalitas, seperti nyeri, infeksi, amputasi, gangguan mobilitas, dampak ekonomi, dampak sosial, hingga dampak psikologis. Setiap 30 detik, di seluruh dunia terjadi satu amputasi yang disebabkan oleh komplikasi diabetes. (1) read more

Mengenali Jenis-Jenis Sel Punca (Stem Cell)

Artikel Jumat, 21 April 2023

Terapi sel punca/stem cell saat ini menjadi primadona baru bagi dunia kedokteran. Potensinya dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit yang sebelumnya sulit disembuhkan dengan modalitas terapi yang saat ini saja. Apa saja jenis sel punca yang ada saat ini? Mari kita bahas di bawah ini.

Pembagian Sel punca Berdasarkan Potensinya untuk Berdiferensiasi

  • Totipoten. Sel totipoten adalah sel yang paling belum berubah dan ditemukan pada pertumbuhan awal janin. Oosit yang difertilisasi akan berubah menjadi dua sel totipotent yang kemudian berubah menjadi jaringan embrionik dan ekstraembrionik
  • Pluripoten. Sel pluripoten dapat mengalami diferensiasi menjadi 3 lapisan jaringan ectoderm, endoderm, dan mesoderm yang membentuk jaringan dan organ. Sel ini dapat juga dibuat dari sel somatic yang deprogram ulang.
  • Multipoten. Sel ini ditemukan pada berbagai jaringan dan dapat berubah menjadi satu lapisan jaringan. Sel yang termasuk dalam kelompok ini adalah Sel punca mesenkimal. Sel punca mesenkimal dapat dibentuk dari berbagai jaringan seperti sumsum tulang, lemak, tulang, darah tali pusat, dan darah peifer. Sel ini dapat berdiferensiasi menjadi jaringan lemak, tulang, tulang lunak, dan otot.
  • Oligopoten. Jaringan ini dapat memperbaharui dirinya sendiri. Jaringan ini ditemukan salah satunya di kornea yang dapat berubah menjadi sel kornea dan sel konjungtiva. Sel lain yang juga masuk pada kelompok ini adalah Sel punca hematopoetik yang dapat berubah menjadi berbagai sel darah seperti sel darah merah dan sel darah putih
  • Unipoten. Sel ini adalah sel unipotent yang dapat berubah menjadi satu sel spesifik. Contohnya Sel punca otot dapat kemudian berubah menjadi sel otot dewasa, dan tidak dapat berubah menjadi jenis sel lain. (1)

Kita perlu memahami jenis-jenis sel punca yang tersebut di atas karena ada beberapa risiko yang menempel pada beberapa jenis sel punca. Sel punca totipoten dan pluripoten, misalnya, walaupun potensi sel punca berjenis tersebut sangat besar, sel punca berjenis totipoten dan pluripoten juga memiliki risiko perkembangan yang tidak terkendali dan justru dapat berkembang menjadi sel tumor yang jelas tidak kita inginkan. Hampir semua sel punca yang terbukti aman digunakan saat ini berjenis multipoten, sehingga masih memiliki kemampuan yang besar untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel, namun di sisi lain memiliki risiko yang rendah untuk berkembang menjadi sel kanker. read more

Manfaat Sel Punca (Stem Cell) dalam Regenerasi Jaringan

Artikel Sabtu, 11 Maret 2023

Stem Cell (SC) atau sel punca dapat diartikan sebagai “materi kasar” dari tubuh manusia. Sel punca adalah sel yang dapat berubah menjadi sel tubuh lain sesuai kebutuhan tubuh. Pada kondisi khusus perilaku sel ini dapat dibuat dan dikultur di laboratorium untuk dikondisikan sebagai terapi berbagai penyakit. (1)

Dewasa ini, banyak ketertarikan yang ditujukan terhadap sel punca. Pertama, mempelajari sel punca dapat meningkatkan pengetahuan mengenai bagaimana penyakit dapat terjadi. Dengan melihat sel punca berubah menjadi sel matang seperti pada tulang, otot, saraf, dan organ lain peneliti dapat memahami bagaimana sebuah penyakit terjadi. Kedua, sel punca membuka bidang baru pada kedokteran, yaitu Kedokteran Regeneratif atau Regenerative Medicine. Sel punca dapat dikondisikan sehingga mampu berkembang menjadi sel-sel tertentu dan dapat digunakan untuk mengganti atau memperbaiki sel yang rusak karena suatu penyakit. Banyak penyakit yang dapat diobati dengan sel punca, diantaranya adalah pasien dengan trauma tulang belakang, diabetes melitus tipe 1, penyakit Parkinson, sclerosis amiotrofik lateral, penyakit Alzheimer, penyakit jantung, stroke, luka bakar, kanker dan osteoartitis. Sel punca memiliki peran untuk menjadi jaringan baru yang dapat digunakan untuk kepentingan transplantasi dan kedokteran regenerasi. Ketiga, sel punca dapat digunakan untuk mengetas keamanan obat dan efektivitas dari obat-obatan baru. (1) read more

Fakta dan Mitos Seputar Sel Punca/Stem Cell

Artikel Kamis, 16 Februari 2023

Seperti sebagian besar terapi baru, tatalaksana sel punca/stem cell (SC) tentu menuai kontroversi dan menjadi pembahasan dalam etika kesehatan dan etika kedokteran. Sebagaimana umumnya, tentu saja beredar banyak mitos terkait terapi sel punca. Apa saja? Artikel ini akan membahas beberapa mitos dan fakta seputar terapi sel punca.

#1: Apakah sel punca berasal dari fetus/janin yang diaborsi?

Tidak, sel punca embrionik berasal dari embrio atau blastokist yang berumur empat sampai lima hari. Telur ini telah mengalami pembuahan namun tidak dilakukan implantasi ke rahim. SC embrionik umumnya beradal dari prosedur pembuahan in vitro atau in vitro fertilization (IVF), yang mana bakal janin tersebut belum ditanam pada rahim wanita. Sel punca embrionik yang diekstraksi dari bakal janin inilah inilah yang digunakan sebagai bahan dasar dari berbagai studi dan terapi. Selain sel punca embrionik, ada pula sel punca mesenkimal yang dapat diekstraksi dari jaringan dewasa seperti sel lemak, pulpa gigi, tali pusar, dan lain sebagainya. (1) read more

Recent Posts

  • Research: Effectiveness and safety of normoxic allogenic umbilical cord mesenchymal stem cells administered as adjunctive treatment in patients with severe COVID-19
    September 15, 2023
  • Mengenal Berbagai Jenis Sel Punca
    Juni 15, 2023
  • Potensi Terapi Sel Punca (Stem Cell) pada Kaki Diabetes
    Mei 9, 2023
  • Mengenali Jenis-Jenis Sel Punca (Stem Cell)
    April 21, 2023
  • Manfaat Sel Punca (Stem Cell) dalam Regenerasi Jaringan
    Maret 11, 2023
Universitas Gadjah Mada

Tim Sel Punca (Stem Cell) FKKMK UGM

Jl. Farmako, Sekip Utara, Sinduadi, Mlati, Sleman, DIY 55281

E-mail: stemcell.fk.ugm@gmail.com

Contact person: 0812 2979 3508 (Alfian)

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju