• UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • English
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada Tim Sel Punca (Stem Cell)
FKKMK Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Kegiatan
    • Penelitian
  • Artikel
  • Tentang Kami
    • Kontak
  • Beranda
  • Artikel
Arsip:

Artikel

Mengenal Berbagai Jenis Sel Punca

Artikel Kamis, 15 Juni 2023

Sel punca adalah sel yang belum terdiferensiasi, artinya sel ini dapat berubah menjadi sel yang spesifik seperti sel jantung, sel darah, dan sel tulang. Sel punca berasal dari dua sumber utama yaitu jaringan orang dewasa dan embrio. Para peneliti juga telah mengembangkan berbagai teknik untuk dapat mem-program sel punca untuk berubah menjadi sel lain. Secara umum sumber sel punca dapat dibagi menjadi dua yaitu sel punca dewasa dan sel punca embrionik.

Sel Punca Dewasa

Orang dewasa memiliki sel punca dalam tubuhnya. Sel punca ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tubuh. Sel punca dewasa berada pada keadaan yang tidak spesifik, jadi mereka belum berubah menjadi sel yang khusus. Namun sel punca dewasa memiliki sifat yang lebih terspesialisasi dibandingkan sel punca embrionik. Sel punca dewasa berada pada keadaan ini sampai mereka berubah menjadi sel khusus seperti usus, sumsum tulang, dan sel yang lain. read more

Potensi Terapi Sel Punca (Stem Cell) pada Kaki Diabetes

Artikel Selasa, 9 Mei 2023

Prevalensi Diabetes Melitus (DM) terus meningkat dari waktu ke waktu akibat meningkatnya populasi dunia dan perubahan pada gaya hidup dan pola konsumsi makanan. Pada tahun 2017 diperkirakan sekitar 425 juta penduduk dunia menderita DM dan diramalkan akan mencapai 629 juta penduduk pada tahun 2045. Salah satu komplikasi dari DM adalah kaki diabetes/diabetic foot. Sekitar 2% dari seluruh penderita diabetes akan menderita kaki diabetes yang menyebabkan beban anggaran kesehatan yang besar. Kaki diabetes juga banyak dikaitkan dengan berbagai morbiditas dan mortalitas, seperti nyeri, infeksi, amputasi, gangguan mobilitas, dampak ekonomi, dampak sosial, hingga dampak psikologis. Setiap 30 detik, di seluruh dunia terjadi satu amputasi yang disebabkan oleh komplikasi diabetes. (1) read more

Mengenali Jenis-Jenis Sel Punca (Stem Cell)

Artikel Jumat, 21 April 2023

Terapi sel punca/stem cell saat ini menjadi primadona baru bagi dunia kedokteran. Potensinya dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit yang sebelumnya sulit disembuhkan dengan modalitas terapi yang saat ini saja. Apa saja jenis sel punca yang ada saat ini? Mari kita bahas di bawah ini.

Pembagian Sel punca Berdasarkan Potensinya untuk Berdiferensiasi

  • Totipoten. Sel totipoten adalah sel yang paling belum berubah dan ditemukan pada pertumbuhan awal janin. Oosit yang difertilisasi akan berubah menjadi dua sel totipotent yang kemudian berubah menjadi jaringan embrionik dan ekstraembrionik
  • Pluripoten. Sel pluripoten dapat mengalami diferensiasi menjadi 3 lapisan jaringan ectoderm, endoderm, dan mesoderm yang membentuk jaringan dan organ. Sel ini dapat juga dibuat dari sel somatic yang deprogram ulang.
  • Multipoten. Sel ini ditemukan pada berbagai jaringan dan dapat berubah menjadi satu lapisan jaringan. Sel yang termasuk dalam kelompok ini adalah Sel punca mesenkimal. Sel punca mesenkimal dapat dibentuk dari berbagai jaringan seperti sumsum tulang, lemak, tulang, darah tali pusat, dan darah peifer. Sel ini dapat berdiferensiasi menjadi jaringan lemak, tulang, tulang lunak, dan otot.
  • Oligopoten. Jaringan ini dapat memperbaharui dirinya sendiri. Jaringan ini ditemukan salah satunya di kornea yang dapat berubah menjadi sel kornea dan sel konjungtiva. Sel lain yang juga masuk pada kelompok ini adalah Sel punca hematopoetik yang dapat berubah menjadi berbagai sel darah seperti sel darah merah dan sel darah putih
  • Unipoten. Sel ini adalah sel unipotent yang dapat berubah menjadi satu sel spesifik. Contohnya Sel punca otot dapat kemudian berubah menjadi sel otot dewasa, dan tidak dapat berubah menjadi jenis sel lain. (1)

Kita perlu memahami jenis-jenis sel punca yang tersebut di atas karena ada beberapa risiko yang menempel pada beberapa jenis sel punca. Sel punca totipoten dan pluripoten, misalnya, walaupun potensi sel punca berjenis tersebut sangat besar, sel punca berjenis totipoten dan pluripoten juga memiliki risiko perkembangan yang tidak terkendali dan justru dapat berkembang menjadi sel tumor yang jelas tidak kita inginkan. Hampir semua sel punca yang terbukti aman digunakan saat ini berjenis multipoten, sehingga masih memiliki kemampuan yang besar untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel, namun di sisi lain memiliki risiko yang rendah untuk berkembang menjadi sel kanker. read more

Manfaat Sel Punca (Stem Cell) dalam Regenerasi Jaringan

Artikel Sabtu, 11 Maret 2023

Stem Cell (SC) atau sel punca dapat diartikan sebagai “materi kasar” dari tubuh manusia. Sel punca adalah sel yang dapat berubah menjadi sel tubuh lain sesuai kebutuhan tubuh. Pada kondisi khusus perilaku sel ini dapat dibuat dan dikultur di laboratorium untuk dikondisikan sebagai terapi berbagai penyakit. (1)

Dewasa ini, banyak ketertarikan yang ditujukan terhadap sel punca. Pertama, mempelajari sel punca dapat meningkatkan pengetahuan mengenai bagaimana penyakit dapat terjadi. Dengan melihat sel punca berubah menjadi sel matang seperti pada tulang, otot, saraf, dan organ lain peneliti dapat memahami bagaimana sebuah penyakit terjadi. Kedua, sel punca membuka bidang baru pada kedokteran, yaitu Kedokteran Regeneratif atau Regenerative Medicine. Sel punca dapat dikondisikan sehingga mampu berkembang menjadi sel-sel tertentu dan dapat digunakan untuk mengganti atau memperbaiki sel yang rusak karena suatu penyakit. Banyak penyakit yang dapat diobati dengan sel punca, diantaranya adalah pasien dengan trauma tulang belakang, diabetes melitus tipe 1, penyakit Parkinson, sclerosis amiotrofik lateral, penyakit Alzheimer, penyakit jantung, stroke, luka bakar, kanker dan osteoartitis. Sel punca memiliki peran untuk menjadi jaringan baru yang dapat digunakan untuk kepentingan transplantasi dan kedokteran regenerasi. Ketiga, sel punca dapat digunakan untuk mengetas keamanan obat dan efektivitas dari obat-obatan baru. (1) read more

Fakta dan Mitos Seputar Sel Punca/Stem Cell

Artikel Kamis, 16 Februari 2023

Seperti sebagian besar terapi baru, tatalaksana sel punca/stem cell (SC) tentu menuai kontroversi dan menjadi pembahasan dalam etika kesehatan dan etika kedokteran. Sebagaimana umumnya, tentu saja beredar banyak mitos terkait terapi sel punca. Apa saja? Artikel ini akan membahas beberapa mitos dan fakta seputar terapi sel punca.

#1: Apakah sel punca berasal dari fetus/janin yang diaborsi?

Tidak, sel punca embrionik berasal dari embrio atau blastokist yang berumur empat sampai lima hari. Telur ini telah mengalami pembuahan namun tidak dilakukan implantasi ke rahim. SC embrionik umumnya beradal dari prosedur pembuahan in vitro atau in vitro fertilization (IVF), yang mana bakal janin tersebut belum ditanam pada rahim wanita. Sel punca embrionik yang diekstraksi dari bakal janin inilah inilah yang digunakan sebagai bahan dasar dari berbagai studi dan terapi. Selain sel punca embrionik, ada pula sel punca mesenkimal yang dapat diekstraksi dari jaringan dewasa seperti sel lemak, pulpa gigi, tali pusar, dan lain sebagainya. (1) read more

Benarkah Terapi Sel Punca Dapat Menyebabkan Kanker?

Artikel Minggu, 16 Oktober 2022

Dalam dunia medis, terapi-terapi baru tidak berhenti dikembangkan oleh peneliti. Hal pertama yang dilakukan para peneliti sebelum merekomendasikan sebuah terapi baru adalah mengukur rentang toksik dan terapetik terapi dan mencari efek samping yang dapat muncul dari terapi tersebut. Baru-baru ini banyak sekali terapi baru yang beredar, salah satunya adalah terapi berbasis sel seperti sel punca/stem cell. (1)

Sel punca diharapakan dapat menjadi terapi yang efektif terutama untuk kondisi medis yang memiliki angka kesakitan dan kematian yang tinggi dan sulit diobati oleh modalitas terapi yang telah ada saat ini. Sel punca seringkali dianggap sebagai terapi ‘ajaib’ yang memiliki potensi untuk mengobati berbagai penyakit yang sebelumnya hanya memiliki sedikit pilihan terapi. Sel punca adalah sejenis sel yang dapat berkembang menjadi berbagai sel dewasa seperti sel saraf, sel tulang, dan lain sebagainya. Sel punca memiliki berbagai efek yang dapat memperbaiki, mengganti, atau meregenerasi jaringan yang telah rusak. (2) Salah satu terapi sel punca yang banyak digunakan saat ini adalah terapi SC mesenkimal. SC mesenkimal memiliki sifat multipotent sehingga dapat digunakan untuk terapi pada berbagai jaringan. SC mesenkimal dapat beradal dari berbagai sumber seperti sumsum tulang, darah dari tali pusat, dan lemak. (2) read more

Aplikasi Stem Cell pada Stroke

Artikel Minggu, 4 September 2022

Stroke masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia, terutama pada negara berkembang. Stroke dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang berat, dan dapat membebani anggaran kesehatan berbagai negara di dunia. Stroke dibagi menjadi dua tipe yaitu stroke iskemik dan stroke pendarahan. Stroke iskemik menyusun mayoritas stroke, sekitar 80% dari seluruh stroke adalah stroke iskemik. (1)

Tatalaksana pada stroke utamanya diberikan pada fase akut dari stroke. Beberapa terapi seperti terapi trombolitik telah dikembangkan dan memberikan manfaat yang siginfikan pada pasien stroke. Tatalaksana stroke ditujukan untuk sebanyak mungkin mengurangi defisit neruologis yang muncul. Hal ini sulit dilakukan karena kerusakan neuron pada stroke terjadi secara cepat pada fase akut. Baru-baru ini terapi dengan stem cell (SC) pada stroke merupakan terapi yang digadang-gadang dapat menjadi terapi alternatif pada stroke. Terapi SC pada stroke didasarkan pada beberapa mekanisme seperti pencegahan aptoptosis, perbaikan neuron yang rusak, dan pengurangan respon inflamasi. (1) read more

Aplikasi Sel Punca/Stem Cell dalam Skin Graft

Artikel Minggu, 21 Agustus 2022

Luka bakar adalah satu masalah yang sering dibahas dalam dunia kedokteran. Luka bakar, walaupun sudah ditangani dengan baik, umumnya akan menyisakan bekas luka yang signifikan pada pasien. Bekas luka bakar terutama pada daerah tubuh yang nampak dapat menyebabkan self image dari pasien menjadi buruk sehingga menyebabkan pasien tidak percaya diri untuk melakukan sosialisasi dan membina hubungan sosial, mengurangi kualitas hidup pasien, dan berisiko menyebabkan gangguan jiwa seperti depresi dan gangguan cemas. (1) Akan tetapi, saat ini telah banyak dikembangkan terapi baru yang dapat memperbaiki tampilan kulit pada luka bakar, salah satunya dengan terapi sel punca/stem cell. read more

Terapi Sel Punca pada Cerebral Palsy: Mungkinkah?

Artikel Kamis, 7 Juli 2022

Cerebral palsy pada anak merupakan suatu kondisi dimana terjadi kerusakan jaringan otak yang menetap dan tidak progresif akibat komplikasi yang terjadi saat anak berada dalam kandungan ataupun ketika anak dilahirkan. Kelahiran prematur dan asfiksia neonatal berat adalah salah satu penyebab tersering terjadinya cerebral palsy pada anak. Gejala cerebral palsy sangat bervariasi, mulai dari gangguan koordinasi, gerakan yang tidak terkendali, hingga kontraksi otot abnormal yang menyebabkan kekakuan. Cerebral palsy juga dapat ditandai dari gejala seperti kejang, gangguan indera atau sensori, serta kelainan muskuloskeletal lain. Penyakit ini menjadi beban yang berat, baik bagi pasien, keluarga, maupun sistem kesehatan. read more

Aplikasi Sel Punca: Systemic Lupus Erythematosus (SLE) pada Anak

Artikel Jumat, 27 Mei 2022

Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit autoimun yang dapat terjadi pada usia dewasa maupun anak-anak. Disebut penyakit autoimun karena mekanisme penyakit ini adalah sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh itu sendiri. Hal ini menyebabkan berbagai gejala hingga kerusakan organ seperti jantung, paru, otak, ginjal, dan kulit. Kerusakan organ ini dalam jangka panjang berisiko menimbulkan komplikasi yang serius bagi penderita.

Pada anak, sebagian besar gejala SLE muncul sejak saat anak berusia remaja (sekitar usia 12 tahun) dan jarang terjadi pada usia di bawah 5 tahun[1]. SLE sendiri lebih sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan laki-laki, dan lebih sering ditemui pada ras Afrika-Amerika, Hispanik, dan Asia. Penyebab SLE sendiri masih belum diketahui, namun disinyalir ada keterkaitan faktor genetik yang menyebabkan overaktivitas sistem kekebalan tubuh. Baca lebih lanjut tentang gejala SLE pada anak di posting IDAI berikut ini. read more

12

Recent Posts

  • Research: Effectiveness and safety of normoxic allogenic umbilical cord mesenchymal stem cells administered as adjunctive treatment in patients with severe COVID-19
    September 15, 2023
  • Mengenal Berbagai Jenis Sel Punca
    Juni 15, 2023
  • Potensi Terapi Sel Punca (Stem Cell) pada Kaki Diabetes
    Mei 9, 2023
  • Mengenali Jenis-Jenis Sel Punca (Stem Cell)
    April 21, 2023
  • Manfaat Sel Punca (Stem Cell) dalam Regenerasi Jaringan
    Maret 11, 2023
Universitas Gadjah Mada

Tim Sel Punca (Stem Cell) FKKMK UGM

Jl. Farmako, Sekip Utara, Sinduadi, Mlati, Sleman, DIY 55281

E-mail: stemcell.fk.ugm@gmail.com

Contact person: 0812 2979 3508 (Alfian)

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju