Prevalensi Diabetes Melitus (DM) terus meningkat dari waktu ke waktu akibat meningkatnya populasi dunia dan perubahan pada gaya hidup dan pola konsumsi makanan. Pada tahun 2017 diperkirakan sekitar 425 juta penduduk dunia menderita DM dan diramalkan akan mencapai 629 juta penduduk pada tahun 2045. Salah satu komplikasi dari DM adalah kaki diabetes/diabetic foot. Sekitar 2% dari seluruh penderita diabetes akan menderita kaki diabetes yang menyebabkan beban anggaran kesehatan yang besar. Kaki diabetes juga banyak dikaitkan dengan berbagai morbiditas dan mortalitas, seperti nyeri, infeksi, amputasi, gangguan mobilitas, dampak ekonomi, dampak sosial, hingga dampak psikologis. Setiap 30 detik, di seluruh dunia terjadi satu amputasi yang disebabkan oleh komplikasi diabetes. (1)
Tatalaksana kaki diabetes secara umum dilakukan dengan perawatan luka, tatalaksa terkait infeksi, revaskularisasi, serta mengurangi tekanan pada kaki sehingga terjadi perbaikan jaringan. Namun terdapat beberapa faktor yang menghambat perbaikan jaringan seperti iskemia, infeksi, dan kerusakan pada saraf. Hal ini menyebabkan adanya urgensi untuk tatalaskana baru pada kaki diabetes. Salah satu terapi alternatif yang dapat digunakan adalah terapi dengan Stem Cell (Sel punca). Tatalaksana dengan Sel punca dipercaya dapat memperbaiki kerusakan jaringan dengan cara melalkukan imunomedulasi, pembentukan pembuluh darah, dan regenerasi dari sel saraf. Selain itu Sel punca juga dapat berdiferensiasi menjadi berbagai tipe sel yang kemudian juga dapat berkontribusi pada penyembuhan luka. (1)
Sel punca memiliki fungsi yang kritis pada terapi pasca trauma, dan juga pada keseimbangan kulit. Dengan semakin meningkatnya studi pada Sel punca, Sel punca telah banyak digunakan sebagai alternatif terapi untuk kaki diabetes. Terapi Sel punca pada kaki diabetes bertujuan untuk menstimulasi pembentukan pembuluh darah baru yang kemudian akan meningkatkan aliran darah. Peningkatan aliran darah dapat mempebaiki iskemia jaringan yang menjadi patologi utama dari kaki diabetes. Setelah iskemia teratasi maka akan terjadi penyembuhan luka. Kemudian pemberian terapi Sel punca juga dimaksudkan agar Sel punca dapat memperbaiki kerusakan jaringan pada kaki diabetes, yang kemudian dapat menurunkan kematian, laju amputasi, dan kualitas hidup pasien walaupun pasien telah menderita kaki diabetes tahap lanjut. Pemberian Sel punca pada pasien DM juga dapat menurunkan laju kebuntuan pada pembuluh darah pada pasien dengan penyakit arteri perifer yang terkait dengan diabetes meltius. (2)
Sel punca memiliki beberapa kegunaan, utamanya adalah fungsi replikasi, fungsi perbaikan sel, dan diferensiasi menjadi berbagai jenis sel. Sel ini dapat mengalami mitosis yang kemudian dapat memperbaiki jaringan sekitar yang rusak. Dengan melakukan injeksi langsung dari Sel punca pada otot atau arteri pasien, atau memberikan Sel punca secara lokal pada luka, Sel punca dapat melokalisasi jaringan yang luka dan kemudian melakukan perbaikan pada epidermal yang juga melakukan pembentukan pembuluh darah baru. (2)
Terapi Sel punca pada kaki diabetes adalah salah satu alternatif terapi yang memiliki potensi yang besar. Hingga saat ini mekanisme yang mendasari terapi Sel punca pada kaki diabetes belum diketahui. Namun terapi ini telah dibuktikan efektif pada pasien kaki diabetes yang dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas pasien. Terapi Sel punca pada kaki diabetes masih membutuhkan studi lebih lanjut sebelum dapat digunakan secara luas.
Daftar Pustaka
- Lopes L, Setia O, Aurshina A, Liu S, Hu H, Isaji T, et al. Stem cell therapy for diabetic foot ulcers: a review of preclinical and clinical research. Stem Cell Res Ther [Internet]. 2018 Dec 11;9(1):188. Available from: https://stemcellres.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13287-018-0938-6
- Yu Q, Qiao G, Wang M, Yu L, Sun Y, Shi H, et al. Stem Cell-Based Therapy for Diabetic Foot Ulcers. Front Cell Dev Biol [Internet]. 2022 Feb 1;10. Available from: https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fcell.2022.812262/full